1. Pengertian dan Struktur Design Brief 

Pengertian:
Design brief adalah dokumen atau pernyataan tertulis yang menjelaskan secara ringkas dan jelas tentang kebutuhan, tujuan, serta batasan suatu proyek desain. Brief ini menjadi pedoman utama bagi desainer agar hasil desain sesuai dengan ekspektasi klien atau pihak terkait.
Design brief memfasilitasi komunikasi antara klien dan desainer, serta menjadi dasar untuk pengambilan keputusan kreatif selama proses desain berlangsung. 

Struktur Design Brief:
1. Judul Proyek
    Nama proyek secara ringkas dan jelas.

2. Latar Belakang Proyek
    Penjelasan singkat tentang konteks proyek.
    Mengapa proyek ini dibuat? Apa yang mendorong klien untuk melakukan proyek ini sekarang?

3. Tujuan Proyek
    Apa yang ingin dicapai dari proyek ini?
    Contoh: meningkatkan brand awareness, mendesain ulang kemasan produk, membuat logo baru, dll.

4. Target Audiens
    Siapa yang akan menjadi pengguna, konsumen, atau penikmat dari hasil desain?
    Termasuk demografi (usia, gender, lokasi), psikografi, kebiasaan, dan preferensi.

5. Lingkup Pekerjaan
    Apa saja yang termasuk (dan tidak termasuk) dalam proyek ini?
    Contoh: desain logo + panduan brand, tetapi tidak termasuk pembuatan website.

6. Gaya Visual & Referensi
    Arahan gaya visual: minimalis, elegan, playful, modern, klasik, dll.
    Referensi desain (link, moodboard, warna, font, atau contoh karya lain).

7. Batasan atau Ketentuan Teknis
    Ukuran, format file, platform (misalnya: untuk web, cetak, sosial media), resolusi, dan lainnya.

8. Waktu Pelaksanaan (Timeline)
     Tanggal mulai, tenggat waktu, revisi, dan tahapan kerja (jika ada milestone).

9. Anggaran
    Kisaran biaya proyek atau pembagian pembayaran (jika diperlukan).

10. Tim yang Terlibat / Kontak
      Siapa klien, siapa desainer, siapa yang mengambil keputusan, dan siapa yang dihubungi.

11. Kriteria Keberhasilan
      Bagaimana hasil akhir akan dievaluasi? Apa yang membuat proyek ini dianggap berhasil?

Tujuan Design Brief

1. Menjabarkan Kebutuhan Klien secara Jelas
   Design brief membantu klien menjelaskan apa yang mereka inginkan dan butuhkan dari proyek desain, sehingga tidak ada miskomunikasi.

2. Memberikan Arah dan Fokus untuk Desainer
    Desainer bisa memahami konteks, audiens, dan gaya visual yang diinginkan, sehingga desain menjadi lebih tepat sasaran.

3. Menghemat Waktu dan Biaya
   Dengan arahan yang jelas sejak awal, proses desain menjadi lebih efisien, mengurangi revisi yang tidak perlu, dan mempercepat penyelesaian proyek.

4. Menetapkan Harapan dan Parameter Proyek
  Design brief mendefinisikan ruang lingkup, deadline, anggaran, dan hasil akhir yang diinginkan sehingga semua pihak punya acuan yang sama.

5. Sebagai Alat Komunikasi Formal
    Design brief menjadi dokumen yang bisa dijadikan referensi selama dan setelah proyek berjalan, baik oleh klien maupun tim kreatif.

6. Menentukan Ukuran Keberhasilan
  Dengan adanya tujuan dan indikator keberhasilan dalam brief, hasil desain bisa dievaluasi secara objektif.


 2. Elemen-elemen Penting dalam Design Brief 

 * Klien Informasi tentang individu/perusahaan pemesan desain: nama, latar belakang, visi/misi. 
 * Tujuan Apa yang ingin dicapai melalui desain (misal: promosi, edukasi, branding). 
 * Audiens (Target) Siapa yang akan melihat/menggunakan desain (demografi, psikografi, perilaku). 
 * Konten Semua materi atau informasi yang akan dimasukkan ke dalam desain. 
 * Gaya Visual Estetika atau gaya tampilan desain: warna, tipografi, layout, nuansa.